Dari FPI, Tifatul, sampai Luna Maya

Desember 23, 2009 at 10:04 am (Catatan) (, , , , , , , )

Ini bukan dalam rangka mencari hubungan antara Tifatul dengan Luna Maya, apalagi Luna Maya dengan FPI (Front Pembela Islam). Tidak ada hubungannya sama sekali. Hanya secuil pendapat saya tentang disfungsi media komunikasi dewasa ini, termasuk infotainment.

Mulai dari yang paling hangat. Ribut-ribut soal Luna Maya vs Infotaiment. Saya kutip dari bocahiseng.blogspot.com, perseteruan ini dimulai dari Alea (Putri dari Ariel) yang saat itu sedang di gendongan Luna kepalanya terbentur kamera salah satu awak infotainment. Kemarahan karena insiden ini dituangkan Luna pada akun twitternya, she wrote, “Infotmnt derajatnya lebih HINA dr pd PELACUR, PEMBUNUH!!!may ur soul burn in hell.” Coba Luna tau ayat ini,

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” [Al-Hujuraat:12]

Kemungkinan kalimatnya nambah, tak cuma pelacur dan pembunuh, tapi juga pemakan bangkai.

Lucunya Infotainment tak terlalu membahas asal muasal kemarahan Luna ini. Tertutup oleh berita yang diulang-ulang tentang kalimat makiannya saja. Infotainment juga secara asal mengarahkan opini publik bahwa Luna Maya adalah seorang Psikopat. Kalau disebut Luna Maya emosional sih masih bisa diterima, ini Psikopat. Dari manakah dasar penilaiannya? Itu kan namanya stigmasisasi. Padahal untuk menilai seseorang apakah dia psikopat atau tidak kan bukan dengan diagnosa asal. Bukan karena saya membela, hanya mengambil contoh malfunction yang di idap infotainment sebagai bagian dari ruang media massa. Seharusnya ada KPG ya, Komisi Pemberantasan Ghibah.

Rasulullah saw bersabda,“Yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam neraka adalah dua lubang, mulu dan kemaluan” (hr. Tirmidzi), juga dalam hadits lain Rasulullah saw bersabda, “Dan tidak ada yang menjerumuskan manusia ke dalam neraka melainkan akibat lisan-lisan mereka.”

Luna Maya hanya satu contoh kecil. Banyak lagi lah contohnya. Terkadang memang media ini menyiarkan faktanya, bahkan langsung dari sumbernya, tapi di lain sisi mereka pun sekaligus mengarahkan opini massa sesuai dengan maunya mereka. Faktanya disiarkan sekali, yang ‘sesuai-maunya’ puluhan kali.

Lagi. Baru-baru ini juga isu anget-taik-kerbau ditiup media kita, “Tifatul memecat Adnan dari Wantimpres.” Gegara si Adnan menghujat Tifatul sebagai juru bicara koruptor. Padahal aslinya yang dikatakan Pak Tifatul akan memecat Adnan jadi Abangnya kalau sampai ngomong begitu (Pak Tif memanggil Adnan dengan panggilan Abang). Tapi tak kelihatan kemana kata Abang-nya.

Juga tentang RUU Penyadapan (bener ya?). Hebohnya. Padahal kan untuk pembahasan PP saja masih membutuhkan jangka waktu yang lama. Dan anehnya media seperti mengarahkan bahwa Pak Tifatul lah pengarang RUU ini, padahal aslinya itu sudah ada sejak zaman Pak Nuh (Menkominfo sebelumnya). Parahnya banyak orang di negeri kita ini kesukaannya ikut-ikutan menghujat tanpa tau permasalahannya.

Dan kemudian masih ingatkah kau dengan insiden Monas, Kawan. Yang ter-hot adalah foto Munawarman yang sedang mencekik seseorang. Di media televisi dan cetak diberitakan BESAR-BESARAN bahwa Munawarman mencekik seorang anggota AKKBP. PADAHAL foto itu adalah foto Munawarman yang sedang menghalau (bukan mencekik sebenarnya) anggota FPI lainnya agar tidak terpancing emosi atas keributan yang sengaja dimulai oleh AKKBP. Dampak yang diinginkan antek-antek sepilis ini tentulah pencitraan negatif terhadap FPI. (bisa dibaca di kolom Sirikit Syah, Pengamat Media dari Lembaga Konsumen Media, Majalah Sabili).

Many more. Sayangnya rakyat kita mudah sekali terpengaruh oleh provokasi media. Entah itu benar atau tidak. Semogalah ke depannya masyarakat lebih cerdas lagi dalam memilah berita. Tak tau tabayyun, jangan asal kunyah.

Permalink Tinggalkan sebuah Komentar

Ayat-Ayat Setan Talmud

Desember 3, 2009 at 4:46 am (Uncategorized)

“Hanya orang-orang Yahudi yang manusia, sedangkan orang-orang non-Yahudi bukanlah manusia, melainkan binatang.” (Kerithut 6b hal.78, Jebhammoth 61a)

“Orang-orang non-Yahudi diciptakan sebagai budak untuk melayani orang-orang Yahudi.” (Midrasch Talpioth 225)

“Angka kelahiran orang-orang non-Yahudi harus ditekan sekecil mungkin.” (Zohar II, 4B)

“Orang-orang non-Yahudi harus dijauhi, bahkan lebih daripada babi yang sakit.” (Orach Chaimm 57, 6a)

“Tuhan (Yahweh) tidak pernah marah kepada orang Yahudi, melainkan hanya (marah) kepada orang-orang non-Yahudi.” (Talmud IV/8/4a)

“Dimana saja mereka (orang-orang Yahudi) datang, mereka akan menjadi pangeran raja-raja.” (Sahendrin 104a)

“Terhdap seorang non-Yahudi tidak menjadikan orang Yahudi berzina. Bisa terkena hukuman bagi orang Yahudi hanya bila berzina dengan Yahudi lainnya, yaitu Istri seorang Yahudi. Istri non-Yahudi tidak termasuk.” (Talmud IV/452b)

“Tidak ada Istri bagi non-Yahudi, mereka sesungguhnya bukan istrinya.” (Talmud IV/81 dan 82b)

” Jika dua orang Yahudi menipu orang non-Yahudi, mereka harus membagi keuntungannya.” (Choschen Ham 183, 7)

“Tetaplah terus berjual beli dengan orang-orang non-Yahudi, jika mereka harus membayar uang untuk itu.” (Abhodah Zarah 2a T)

“Tanah orang non-Yahudi, kepunyaan orang Yahudi yang pertama kali menggunakannya.” (Babba Bathra 54b)

“Setiap orang Yahudi boleh menggunakan kebohongan dan sumpah palsu untuk membawa seorang non-Yahudi kepada kejatuhan.” (Babha Kamma 113a)

“Kepemilikan orang non-Yahudi seperti padang pasir yang tidak dimiliki, dan semua orang (setiap Yahudi) yang merampasnya, berarti telah memilikinya.” (Talmud IV/3/54b)

“Orang Yahudi boleh mempraktekkan riba terhadap orang non-Yahudi.” (Talmud IV/2/70b)

“Ketika Messiah (Raja Yahudi Terakhir atau Ratu Adil) datang, semuanya akan menjadi budak-budak orang-orang Yahudi (Erubin)

——————————————————————————————-

“Sesungguhnya di antara mereka ada segolongan orang yang memutar-mutar lidahnya membaca Al-Kitab, agar kamu menyangka bahwa yang dibacanya itu adalah sebagian dari Al-Kitab, padahal ia bukan Al-Kitab, dan mereka juha mengatakan, “Ia (yang dibaca itu datang) adalah dari sisi Allah,” padahal ia bukanlah dari sisi Allah. Mereka telah berkata Dusta terhadap Allah, sedang mereka mengetahui.” (QS. Ali ‘Imran : 78)

Taurat merupakan kitab yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Musa as untuk membimbing Bani Israil. Namun Bani Israil lebih menyukai kesesatan dan lebih memilih ajakan Samiri untuk menyembah Patung Sapi Betina. Menurut Bani Israil, Taurat tidaklah lengkap dan harus direvisi dan dibuat sebiha kitab suci yang lengkap memuat perintah Tuhan kepada Bangsa Yahudi. Maka lahirlah Talmud.

Apakah Talmud itu? Guru Besar Sejarah dan Peradaban Islam Fakultas Darul ‘Ulum, Kairo, Prof. Ahamd Syalabi menulid, “Taurat bukanlah satu-satunya kitab suci bagi bangsa Yahudi, tetapi ada riwayat-riwayat lain yang disampaikan dan dibawa oleh para pendeta-pendeta Yahudi secara turun-temurun. Riwayat-riwayat ini yang kemudian dikenal dengan Talmud.” (Muqarramatul Adyan : Al-Yahudia, 1990)

Pakar Peneliti, Dr. August Rohling menyatakan, Kaum Yahudi meyakini bahwa Talmud adalah lebih suci ketimbang Taurat.” Bahkan Dr. Joseph Barcklay dengan tegas menyatakan jika seluruh bagian dari Talmud merupakan pengingkaran terhadap Taurat Musa (Hebrew Literature, hal. 40)

Dalam Babha Metsia, Volume 33a, salah seorang Pendeta Yahudi berkata, “Orang yang mempelajari Taurat berarti telah melakukan sebuah keutamaan yang tidak layak diberi imbalan, orang yang mempelajari Mishnah berarti telah melakukan sebiah keutamaan layak diberi imbalan, sedangkan orang yang mempelajari Gemara berarti telah melakukan sebuah keutamaan yang paling besar.”

Bahkan Rabi Roski dalam Erubin Volume 216 menulis, “Jadikanlah perhatianmu kepada ucapan-ucapan para Rabi (Talmud) melebihi perhatianmu kepada Syari’at Musa (Taurat). Kitab Shaghijan pun menulis, “…Tak ada ampun bagi siapa saja yang meninggalkan Talmud dan hanya mempelajari Taurat, karena ajaran Rabbi lebih utama daripada Musa. Jadi sebenarnya Zionis-zionis inipun ternyata mengingkari Nabi Musa as.

Talmud terdiri dari dua kitab aras utama, Talmud Palestina dan Talmud Babylonia. Talmud Babylonia merupakan paparan dari Talmud Palestina yang bahasanya hanya dimengerti oleh kalangan terbatas karena memiliki kunci-kunci yang pelik dan bahasa yang rumit. Sebab itu, Talmud Babylonia sampai sekarang dianggap sebagai Talmu yang paling otoritatif dan dipakai oleh Kaum Zionis-Yahudi sampai sekarang.

Zionis Yahudi lebih meyakini Talmud lebih suci ketimbang Taurat. Mereka meyakini Bahwa jika Tuhan Yahweh mengalami kesulitan dalam suatu hal, maka Tuhan Yahweh akan berkonsultasi dengan para Rabi Yahudi, bukan dengan Musa. Karena itulah posisi Rabbi Yahudi lebih tinggi dari pada Musa as.

Padahal menurut seorang filsuf yang juga Rabi tertinggi bangsa Yahudi pada zamannya, Rabi Maimonides (Moses bin Maimon, 1190 M), bangsa Yahudi sesungguhnya tak pernah bisa memastikan satu doktrin pun dari Talmud karena sejarahnya yang sangat kacau balau. Hampir seluruh isi dari Talmud merupakan ajaran Iblis yan intinya meng-klaim bahwa hanya bangsa Yahudi-lah yang merupakan manusia, kekasi dan bahkan guru dari Tuhan, bangsa terpilih, dan bangsa yang kuat yang mampu mengalahkan Tuhan dalam banyak urusan, sedangkan bangsa selain Yahudi adalah Ghoyim atau gentiles yang dianggap bukanlah manusia, melainkan binatang.

Bangsa-bangsa selain Yahudi seharusnya mengetahui ini dan sebab itu sama sekali jangan pernah mau berunding dengan kamu Zionis-Yahudi karena mereka dipastikan akan berkhianat. Sejarah panjang kemanusiaan telah membuktikan hal ini.

Karena begitu buruknya, maka banyak kalangan dari para peneliti Talmud menegaskan bahwa Talmud merupakan kitab hitam iblis yang sangat tidak layak disebut sebagai kitab suci. Namun inilah yang menjadi dasar ideologi kaum Zionis sampai sekarang, sebuah kitab rasis.

[Source : Genesis of Zionism, EraMuslim Digest]

Permalink Tinggalkan sebuah Komentar

Bukan Umar [a-Gado-Gado-Tale-Story]

November 21, 2009 at 5:53 am (a-Gado-Gado-Tale-Story) (, , , , , , , , , )

Pelabuhan Merakyat tampak bergemuruh dari jauh. Pelabuhan kebanggaan Pulau Kemoceng ini seperti bergoyang dangdut. Berjubel orang-orang dari Kampong yang hendak ke Pulau Beruang menginjak-nginjak badannya. Peluh, bau ketiak, bau Ayam, bau durian, bau kuli, bau segala rupa campur aduk menjadi satu di hidung Pak-Ngah. Mak-Ngah tampak sibuk memperbaiki kerudungnya yang sudah mencang mencong kesana kemari. Sementara tangannya sekaligus sedang menjinjing kardus bekas supermie berisi rambutan, ikan asin, petai bakar, dan oleh-oleh lain buat anaknya yang jadi kuli di seberang sana.

Antrian mulai memanjang meliuk-liuk. Di belakang Mak Ngah seorang Bujang tanggung sedang memapah tubuh ringkih Atok nya yang semaput, nafasnya putus-putus, macam Malaikat Maut dah di depan mata. Rencana mereka hendak ke Pulau Beruang nak berobat. Maklumlah, di Pulau Kemoceng nan kecik ni selain fasilitas tak lengkap, Dokter pon ikut-ikutan tak lengkap juga. Dengar-dengar karena tak betah, penghasilan tak cukup, bayaran kecil, begitulah. Dibelakangnya lagi Mak Cik-Mak Cik berdaster biru pudar membawa keranjang di kepalanya. Hingga ke paling belakang, tampak PakCik-PakCik membawa Ayam 2 ekor di keranjangnya, sedang mengipas-ngipas muka dengan peci putihnya yang sudah pindah dari kepala ke tangannya.

Antrian yang panjang tiba-tiba terhenti, maju tidak, mundur makin. Serombongan orang-orang wangi (begitulah dihidung Pak-Ngah) dengan lancar lewat di depannya, dikawal pasukan seragam biru-biru. Terlihat tertunduk-tunduk pasukan ini. Seolah-olah yang sedang di kawalnya Maharaja. Entahlah. Orang-orang melongo. Selintas Pak-Ngah melihat Spanduk besar bertuliskan “Rombongan Pejabat Bla Bla dalam Rangka Bla Bla Agar tercapai Bla Bla”.

Barisan panjang ini kian menit mengeluarkan dengung suara lebah. Terpaksa mengalah dengan barisan orang-orang wangi yang tiba-tiba melewati antrian mereka. Kuli tinta mengejar-ngejar. Anak dare resah, sibuk berkipas-kipas, riasan mukanya mulai luntur. MakCik dah berkotek-kotek kesal mengalahkan Ayam PakCik berpeci putih yang sudah sama gerahnya. Orang-orang mulai mencerecau, Atok si bujang semakin semaput, bau mulut dimana-mana. Mak Ngah pun turut membantu mengipasi si Atok. Bujang pias, pucat. Pak Ngah dah tak tahan, geram rasa hati die. Didatangi-nya-lah si Tukang-Pungut-Karcis (TPK) kapal ferry yang berseragam biru juga.

Pak Ngah    : Bang, bise tak Atok same si Bujang ni naek kapal tu dulu? Kasian bang, dah tak tahan berdiri tampaknye Atok tu.

TPK              : *dengan bahasa Indonesia yang disempurnakan* Maaf pak. Sebentar lagi kapal akan berangkat. Bapak bisa sabar menunggu di antrian Bapak. Sebentar lagi juga dibuka *tersenyum*

Pak Ngah    : *makin tak sabar* Bang, kasian la ngko liat Atok si Bujang tu, dah putos-putos pon napas die.

TPK              : Maaf Pak. Antrian belum dibuka. Bapak silahkan kembali ke tempat Bapak. *senyum sempurna*

Pak-Ngah    : heh! Bute mate ngko tu ye! Ngko tak liat tu Atok die dah semapot nak mampos masi juge tak jalan-jalan antrian ni!

TPK              : *kaget agak pucat* Tapi antrian belum waktunya dibuka Pak. Akan mengganggu kestabilan jadwal Pelabuhan ini jika dibuka tidak pada waktunya *bahasa tertata sempurna*

Pak Ngah    : betol-betol bute la aparat pemerentah ni! Rakyat dah nak mampos masi juge ngko bilang stabil. Kalo kami tak bole lewat, nape pulak orang-orang tu bole lewat? *murka*

Bujang          : *makin pucat*

TPK              : *makin pucat juga* Mereka itu Pejabat-Pejabat Negara ini Pak. Jelas berbeda. Mereka diburu waktu dan tugas mereka lebih berat.

Pak Ngah    : Berat ngko cakap. Siape die heh?? Umar bin Khattab??

TPK              : Justru itu Pak, mereka hanya manusia biasa yang punya salah. Takkan ada yang sekaliber Umar bin Khattab. *tersenyum, merasa penjelasannya sempurna*

Pak Ngah    : *kalap* ya justru mereka tu bukan Umar bin khattab tu lah, nape pulak mesti di istimewakan, memang mereka dah buat ape same hidup kami ni.

TPK              : *pucat lagi*

Pak Ngah       : Ngko dengar ni ye!! Umar dulu kalo die tak bagos sikapnye make die bersedia ditegor dengan pedang oleh rakyat die. Nah apelagi yang cume macam pejabat-pejabat Negara yang kata ngko tadi tak selepel Umar tu. Ngko tak mau kan aku tebas batang leher pejabat tu satu-satu. Ngko cakap sekarang same mereka buke antrian ini. ini pelabuhan untok rakyat, tak ade buat pejabat!! Lekas cakap sanaa!!!

TPK              : ba-baik Pakk.. *tergopoh-gopoh berlari ke rombongan Bapak Pejabat*

Sementara dari lebah barisan antrian yang kian semrawut berubah menjadi nyamuk. Sumpah serapah dari Anak-anak dare dan Mak Cik-Mak Cik menggema di penjuru lorong-lorong Pelabuhan. Mungkin suara-suara nyamuk ini sampai juga ke telinga Bapak Pejabat yang Terhormat. Sesekali mereka melirik ke barisan nyamuk ini

TPK kembali ke tempat tugasnya. Sambil tergopoh-gopoh berkeringat agak ketakutan melihat jenggot dan kumis Pak Ngah. Takut ditebas batang lehernya. Kemudian ia membuka rantai yang dijadikan sebagai batas antrian.

TPK              : Bisa ditunjukkan tiketnya Pak

Pak Ngah       : hm.. *sangar, nunjukin karcisnya dan Mak Ngah beserta si Bujang dan Atoknya*

TPK              : Si-silahkan Pak. Semoga perjalanannya menyenangkan. *melihat Atok* Cepat sembuh ya Pak *tersenyum sempurna*

Atok             : *senyum semapot*

Bujang          : *senyum pucat*

Mak Ngah      : *senyum kecut*

Pak Ngah       : *senyum asam*

Besoknya,,,

HEADLINE

Pos Makar :

“Demi Seorang Bapak Tua yang Sakit, Rombongan Pejabat X rela menunda kepulangannya”

Beruang Pos :

“Pejabat X : Berbakti pada Rakyat adalah Tugas Saya”

Tabloid Jin, Rubrik Tokoh :

“Sisi Lain dari Pejabat X”

By : Anak Ayah

[http://stonestalk.multiply.com/journal/item/15/Bukan_Umar_a-Gado-Gado-Tale-Story]

Permalink Tinggalkan sebuah Komentar

What the HEH !!!

November 19, 2009 at 7:19 am (Catatan) (, , )

Bujang Kecik : ngko ni ape la, dah aku cakap kalo nak pinjam sepeda ku ni cakap dulu sama aku. F**k you la..

Bujang Bessa : what the f**k ! bagos betol hape mike (kamu) ni…

Bujang Kota : o f**k! Lu pake kaki donk kalo jalan, jangan pake mata!!!

Bujang Kampung : hahaha,,, pak yu la (f**k you) ,, *abis denger guyon temennya*

Bujang Darat : M****r F***er… kereeenn *lagi di sorum*

Entah mereka ngerti atau tidak makna kata-kata itu. Selanjutnya kata-kata tersebut saya “samar”kan menjadi “Kata-Kata-di-Atas”. Khawatir tulisan ini dijadikan lirik lagu baru oleh Eminem. Kata-Kata-di-Atas sepertinya mengalami Ameliorasi (Peningkatan Makna) di Indonesia. Bukan sebuah umpatan lagi, tapi bisa kita temui sebagai ungkapan takjub, ungkapan lucu, ungkapan biasa, dan sedihnya kata-kata jorky from west ini ternyata sekarang bisa kita jumpai dikalangan anak-anak setingkat SD, apalagi SMP dan SMA.

Fuck is an English word which, when used literally, means “to have sexual intercourse” and is generally considered extremely vulgar. It is commonly considered to be one of the most impolite yet flexible curse words in the English language. It can be used as a verb, noun, adjective, (”fucking”), adverb (”fucking”), or interjection. It is unclear whether the word has always been considered impolite and, if not, when it was initially considered to be profane. Some evidence indicates that in some English-speaking locales it was considered acceptable as late as the 17th century meaning “to strike” or “to penetrate” [1]. Other evidence indicates that it may have become vulgar as early as the 16th century in England. Other reputable sources such as the Oxford English Dictionary contend the true etymology is still uncertain but appears to point to an Anglo-Saxon origin that in later times spread to the British colonies and worldwide. [wikipedia.org]

Jadi  Kata-Kata-di-Atas artinya bersetubuh/berhubungan intim. Kata-kata yang dianggap paling tidak sopan dan vulgar. Sebenarnya untuk padanan kata yang lain Kata-Kata-di-Atas bisa berarti lain. Soalnya ga’ semua bahasa inggris bisa di-translate ke bahasa Indonesia dengan sempurna [anima.dudut.com/archives/bahasa-indonesianya-fuck.html/]. Tapi untuk percakapan bujang-bujang diatas artinya memang kotor. Karena itu seringkali kita lihat Kata-Kata-di-Atas selalu ditulis dengan tanda bintang (F**K). Atau pada lagu-lagu Rap seringkali diskip/dipotong/disensor.

Selain artinya yang vulgar, asal muasal Kata-Kata-di-Atas juga dari kegiatan seks [http://blog.arieflatu.net/2009/07/fuck.html/]. Sedangkan mengenai gesture jari tengah, adalah representasi alat kelamin pria. Kalau “F” lengkap dengan gesture jari- nya, ini lebih kasar, dan umumnya hanya untuk hiperagresifitas. Sedangkan kalau gesture jari saja tanpa “F”, ini merupakan isyarat yang sama saja artinya dengan menyebutkan “F”. [http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090727005403AAItpHg]. Kalo mau melucu silahkan gunakan kata-kata lain yang lebih mendidik. Banyak pelawak yang tidak menggunakan bahasa kotor untuk melawak.

Dan di Indonesia, ternyata ga’ sedikit pemakainya adalah orang-orang yang kemampuan bahasa Inggris nya nge-pas-tewas. Buah ketidak-pahaman dan ketidak-mau-mencari-tahu-an.  Atau tau tapi ga’ mau tau. Belum pernah saya temui orang-orang yang fasih berbahasa Inggris di lingkungan saya, entah itu tetangga (guru Les Bahasa Inggris), Dosen-Dosen, bahkan teman-teman saya yang English-nya cas-cis-cus menggunakan Kata-Kata-di-Atas. Karena memang artinya yang tidak sopan. Seorang Bule di Batam juga pernah dipolisikan karena ngatain seorang Bapak dengan Kata-Kata-di-Atas.

Anda pernah lihatkan di Album Rappers barat didepan Kaset dan CD nya tertera label “Parental Advisory Lyrics” (Bimbingan Orangtua)? Pastinya sudah pada tau lah gimana lirik-lirik lagu mereka banyak Kata-Kata-di-Atas. Dan kenapa mesti dilabeli “Parental Advisory Lyrics” di tempat asalnya? Karena Kata-Kata-di-Atas ini ditempat asalnya tetaplah tertinta sebagai kata-kata kotor. Walaupun mereka sering menggunakan. Tapi kita bukan mereka.

Di Indonesia sendiri ada Orang yang jadi “korban-sekorban-korbannya” gaya Rapper Amerika. Kalo ga’ salah  Rapper asuhannya Ahmad Dhani, Republik Cinta. Bener ga? (kalo salah benerin). Saya lupa apa namanya. Tau nya dari adek cowok saya. Lagu ini kalo ga’ salah tentang Maia Ratu, Kangen Band, Agnes Monica, lupa siapa lagi (tolong benerin kalo salah). Denger lagu Rapper-sekorban-korbannya ini saya ga sanggup sampai habis. Bedanya sama Rapper barat cuma terletak Kata-Kata-di-Atas nya aja yang di-bahasa-Indonesia-kan. F**K sama artinya dengan N*****T yang dinyanyikan oleh si Rapper-sekorban-korbannya ini. ‘Afwan jiddan, tapi terpaksa saya sebut lagi, agar kita tau segimana kotornya dan ga’ sembarangan ngomong.

Lagu ini udah lama beredar bebas di playlist anak-anak SMA. Entah pemerintah tau atau ga’ lagu ini. Ironis jika Negara se-sekuler Singapore sanggup mencekal album dan kedatangan penyanyi sekelas Britney Spears dan Janet Jackson dikarenakan lirik jorky mereka, kenapa kita ga’ bisa.

Sejauh ini menurut saya jorky-words-phenomenon ini akibat dari media-media yang mengalami disfungsi ini. Ga’ heran anak-anak tanggung di kampung Pak Cik Mansor yang udah dapet siaran tipi pun familiar dengan Kata-Kata-di-Atas. Cuma bisa ngomong “kok ngomongnya gitu dek.” Dikira artinya permen kali ya. Anak-anak dare pon dah berani pake kasut 7 centi plus celana Britney Spears. Atau bisa jadi akibat pengaruh para pendatang dari kota yang juga sudah terpengaruh budaya barat yang tidak sesuai dengan budaya kita (di buku PPKn Negara kita sih begini di ajarin). Maka ramai-ramai lah MakCik-MakCik mencontek gaya Puan-Puan dari kota ni. Anak dare pon mencontoh Mak die. Lepas tu berantai-rantai lah jadinya. Kalau tak pengaruh dari situ ya dari sana. Efek domino inilah yang tidak pernah dipikirkan oleh ekspresor bablas ini. Atau juga mungkin telah dipikirkan, untuk menghancurkan. Kalo kita nyebutnya makar, kalo mereka “ini seni”. Dan sejauh ini mereka cukup berhasil menjadikan Kata-Kata-di-Atas sebagai percakapan sehari-hari anak-anak dan pemuda-pemuda kita.

Disinilah urgensi agama sebagai alat filterisasi di era yang serba maju-mundur ini. Apa jadinya anak-anak kita bila sering mendengar lagu-lagu dengan lirik kotor dibalik head-set handphone mereka? Apa jadinya bila mereka terbiasa melihat adegan-adegan seks bebas dan kata-kata kotor di dunia maya, kartun, majalah2, film-film Hollywood (bahkan film-film Indonesia juga banyak)? Lama-lama jadi biasa. Lama-lama hilang yang namanya “malu”. Ngomong kotor jadi biasa. Apalagi kalau pemuda dan anak-anak kita cuma jadi korban taqlid dan ketidak-tahuan.

Jadi jagalah anak-anak kita dari serangan-serangan yang lebih berbahaya dari peluru Israel ini. Membekali dengan pengetahuan, ‘ilmu. Dengan ‘ilmu, dengan tau, dapat menjadi imun bagi kita dan penerus kita dari radiasi bebas sisa-sisa budaya pagan. Membentengi diri kita dan mereka dengan pengetahuan agamanya (Al-Quran dan Sunnah Rasulullah), karena itulah satu-satunya filter terbaik untuk keselamatan dunia akhirat. Fenomena di atas bukan saja akibat dari buah ketidak-pahaman mereka, buah ketidak-mau-tau-an, tapi bisa jadi buah dari kelalaian kita. Allahu a’lam bish showab.

Dari Mu’adz bin Jabal rodhiallohu ‘anhu berkata: Aku berkata, “Wahai Rasulullah, beritahu aku amal yang akan memasukanku ke dalam surga dan menjauhkanku dari neraka”. Beliau bersabda, “Engkau telah bertanya tentang masalah yang besar. Namun itu adalah perkara yang mudah bagi siapa yang dimudahkan oleh Alloh subhanahu wa ta’ala. Engkau harus menyembah Alloh dan jangan menyekutukan-Nya dengan apapun, mendirikan sholat, mengeluarkan zakat, berpuasa Ramadhan, dan haji ke Baitullah.” Kemudian beliau bersabda. “Maukah kamu aku tunjukkan pintu-pintu kebajikan? Puasa adalah perisai, sedekah memadamkan dosa sebagaimana air memadamkan api, dan shalat di tengah malam.” Kemudian beliau membaca ayat. “Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya….” Hingga firman-Nya, “…sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan,” (As-Sajdah 16-17). Kemudian beliau bersabda kembali, “Maukah kalian kuberitahu pangkal agama, tiangnya dan puncak tertingginya?”. Aku menjawab, “Mau, wahai Rasulullah.” Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Pokok urusan adalah Islam (masuk Islam dengan syahadat,-pent), tiangnya adalah sholat, dan puncak tertingginya adalah jihad.” Kemudian beliau melanjutkan, “Maukah kalian kuberitahu tentang kendali bagi semua itu?” Saya menjawab, “Mau, wahai Rasulullah.” Beliau lalu memegang lidahnya dan bersabda, “Jagalah ini.” Saya berkata, “Wahai Nabi Alloh, apakah kita akan disiksa karena ucapan-ucapan kita?” Beliau menjawab, “Celaka kamu. Bukankah banyak dari kalangan manusia yang tersungkur kedalam api neraka dengan mukanya terlebih dahulu (dalam riwayat lain: dengan lehernya terlebih dahulu) itu gara-gara buah ucapan lisannya?” (HR. Tirmidzi ia berkata, “Hadits ini hasan shahih.”)

“… jika engkau tidak malu maka berbuatlah sesukamu.” (hr. Bukhari)

*judul diatas diambil dari Plurker di kontak plurk saya, Pak Ihwan*

by : Anak Ayah

[http://stonestalk.multiply.com/journal/item/14/What_the_HEH_]

Permalink 1 Komentar

Meratakan Al-Aqsa Untuk Kedatangan Mesiah

November 19, 2009 at 4:44 am (JIHAD ZONE) (, , , , , )

Yahudi Israel tambah sibuk mengumpulkan dana untuk menghancurkan Masjid Al-Aqsa,’Semua yang kita tahu bahwa kita sekarang hidup di zaman mukjizat, “Yehuda Glick direktur eksekutif Temple Institute, mengatakan kepada Sydney Morning Herald Sabtu 14 November.

Glick, 44 tahun Yahudi kelahiran Amerika , menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mempersiapkan kedatangan Mesiah.Itu bisa jadi besok, tetapi mungkin 100 tahun lagi, atau bahkan 400 tahun.”

Dalam tradisi Yahudi, Mesiah merujuk kepada suatu masa depan Raja Israel, dari garis keturunan Daud, yang akan memerintah bangsa Israel. Dia mengawasi pembuatan peralatan yang akan diperlukan apabila waktunya tiba.dia juga mempersiapkan pakaian khusus bagi para rabbi, tempat khusus untuk kurban persembahan, kemenyan piala, tembaga kapal untuk makanan persembahan, perak untuk anggur dan  persembahan anggur.

Persiapan untuk Mesiah datang, Glick sedang sibuk menahan rencana untuk meruntuhkan Masjid Al-Aqsa dan membangun Haikal dugaan (Bait Salomo).

”Kami bermaksud untuk hanya membangun Kubah Batu (kuil di tengah kompleks Al-Aqsa), “kata Glick.Kita mungkin bisa menemukan cara untuk memasukkannya ke dalam rumah suci ketiga.

Untuk ini, orang-orang Yahudi Israel, yang didukung oleh Kristen Evangelis AS, yang mengumpulkan dana untuk menghancurkan Masjid Al-Aqsa dan membangun Haikal.”Kami mulai memungut dana mulai 100 dolar,”kata Glick.

‘Ada 70 juta evangelis Kristen di seluruh dunia, dan kebanyakan dari mereka telah menjadi pendukung terkuat Israel.”

Beberapa pemimpin Gereja telah berulang kali menyatakan bahwa mereka memiliki kewajiban moral dan alkitabiah untuk mendukung dan melindungi Israel.

Sebelumnya

Para rabi Israel terus meningkatkan seruannya untuk secepatnya mengotori Masjidil Aqsa, mempercepat munculnya juru selamat dan membangun kuil yang mereka klaim. Sementara itu Gerakan Islam di Palestina 48 mengingatkan akan meletusnya kobaran api yang lebih dahsyat.

Dalam konferensi yang diselenggarakan oleh Sayap Kanan untuk hak-hak kuil pada hari Ahad lalu di Yerusalem, tokoh agama garis keras Yahudi mengajak orang-orang Yahudi untuk mengunjungi tanah haram Al-Quds bertepatan dengan upaya warga Palestina yang mereka klaim mencoba mengotori lokasi kuil itu.

Konferensi itu dihadiri oleh tokoh agama Yahudi terkemuka dan anggota Knesset seperti Uri Auerbach, Rabbi Yuval Cerlo dan Profesor Hillel Weiss.

Profesor Hillel Weiss, yang dikenal provokatif dalam hal pemukiman, telah menyerukan untuk pembangunan Kuil ke-3 sekarang juga. Weiss mengatakan bahwa tidak ada tempat untuk ragu-ragu dan merasa enggan.dan pembangunan kuil itu tidak harus dengan pembongkaran Masjidil Aqsha dan Kubah Shakrah.

Sementara Kepala Organisasi Yehuda Glick yang memprakarsai konferensi itu menegaskan bahwa sudah tiba saatnya untuk tidak menyerah kepada ‘kekerasan orang Arab’. Ia juga menyerukan orang-orang Yahudi untuk tidak meninggalkan lokasi tanah haram Al-Quds.

Rabbi di pemukiman yang bersebelahan dengan Hebron, Kiryat Arba, menilai bahwa salah satu alasan tidak adanya perdamaian karena kalangan media Israel acuh tak acuh terhadap masalah ‘hak untuk mengunjungi Bukit Kuil’, yang berada di lokasi tanah haram Al-Aqsa. “Mengembalikan tempat itu demi kedaulatan Israel yang sebenarnya akan mempercepat juru selamat,” ujar Arba dengan penuh semangat.

Terkait kondisi itu, surat kabar terbitan Israel, Haaretz, dalam sebuah editorialnya pada Selasa (27/10), menyinggung ihwal bakal ledakan dari ‘kawah bukit itu’ di tanah haram dan bentrokan beraroma agama. Surat kabar itu juga mengritik yahudisasi Israel di kota itu dan meminta kepolisian agar menahan diri dan menghindari konflik.

Patut dicatat bahwa ada puluhan organisasi Yahudi yang aktif guna membangun kuil rekaan mereka, yang mereka yakini berada tepat di lokasi Aqsha dan Kubah Batu. Organisasi-organisasi itu sangat menikmati dukungan publik yang itdak kecil setelah sebelumnya ide kuil rekaan itu terbatas pada segelintir orang Yahudi. Demikian seperti ditegaskan Yizhar Bar, pengamat kelompok-kelompok Yahudi kepada aljazeera.

Dalam konteks inilah Menteri Minoritas Israel, Avishay Braverman, menuduh kaum sayap kanan Yahudi bertanggung jawab karena telah memprovokasi tindakan dan pernyataan Muslimin.

Braverman mengatakan kepada sebuah siaran Radio Matahari di Nazaret, kaum sayap kanan itu justru telah memperkuat kekuatan ‘ekstremis Islam’ dan menyebabkan Israel terancam di mana pun di dunia ini. Ia juga mengingat bahwa Al-Aqsa seperti korek api yang dapat memicu kebakaran di wilayah ini, yang tidak akan mampu dipadamkan walaupun oleh seribu rabi.

Di lain pihak, Syekh Kamal Khatib, Wakil Presiden Gerakan Islam Utara, menyatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu adalah orang yang telah meluncurkan terowongan pertama di bawah Al-Aqsa pada bulan September 1996, dan pada hari ini ia kembali mendapatkan ‘kehormatan’ sebagai kepala pemerintahan yang meletakkan fondasi batu pertama untuk pembangunan Kuil ke-3 rekaan itu.(Iol/knrp/sbl)

Source : http://sabili.co.id/ –> click here

Permalink Tinggalkan sebuah Komentar

Pada Mulanya Kata

November 17, 2009 at 7:30 am (Catatan) (, , , , , )

Dengan kemampuan seperti inilah Rasulullah menyampaikan nasihat  sesuai dengan latar belakang obyeknya

Pernahkah Anda mempunyai pengalaman dibawa ke dokter ketika sakit. Lalu Anda langsung merasa sehat ketika kembali ke rumah, padahal obat belum diminum. Sebabnya, sang dokter mengatakan, “O, ini penyakit karena capek saja. Istirahat sebentar, nanti juga sembuh.”

Lalu, bagaimana kalau dokter mengatakan sebaliknya, “Penyakit Anda, berbahaya, menular dan tak bisa disembuhkan?” Seketika itu juga Anda sudah merasa mati, sebelum ajal menjemput.

Kata-kata mempunyai kekuatan yang luar biasa. Lidah lebih tajam daripada pedang. Betapa sering perang berkobar akibat kata. Begitu pula sebaliknya. Perang dapat dihentikan oleh sebuah diplomasi atau secarik kertas perjanjian damai. Oleh sepotong kata.

Seorang penulis wanita dari Jerman, Annemarie Schimmel, mengulas tentang kekuatan kata. “Kata yang baik laksana pohon yang baik. Kata diyakini sebagai suatu kekuatan kreatif oleh sebagian besar agama di dunia. Katalah yang mengantarkan wahyu. Kata diamanahkan kepada umat manusia sebagai titipan yang harus dijaga; jangan sampai ada yang teraniaya, terfitnah, atau terbunuh oleh kata-kata.”

Seorang dai dengan tugas dakwahnya mengajak orang lain kepada Allah agar taat dan beribadah kepada-Nya. Aktivitas dakwahnya sangat didominasi oleh penyampaian kata-kata. Sebab sasaran yang hendak dituju adalah akal manusia itu sendiri. Jika tujuan dakwah adalah melakukan perubahan (taghyir), maka faktor utama yang dapat memengaruhi proses perubahan tak lain adalah akal pikiran. Dengan adanya perubahan pada tataran pemahaman dan pola pikir, maka perubahan persepsi dan tingkah laku bisa terjadi.

Penyampaian kata-kata bahkan menjadi tugas para nabi dan rasul. Allah berfirman, “Jika mereka berpaling maka Kami tidak mengutus kamu sebagai pengawas bagi mereka. Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan (risalah),” (QS asy-Syura: 48).

Sebagai penerus tugas para nabi dan rasul, seorang dai berdakwah menyampaikan risalah kepada manusia. Hendaknya ia selalu meningkatkan kemampuan dan kreativitasnya dalam memasarkan risalah ini kepada manusia.

Soal berkomunikasi yang baik, al-Qur’an menyebutnya dengan qaulan sadidan (QS an-Nisa: 9). Qaulan sadidan bermakna “pembicaraan yang benar.”  Karena itu, yang harus ditumbuhkan dalam pergaulan adalah rasa sikap saling percaya, agar terhindar sikap berpikir negatif (su-u zhan).

Dalam surah al-Israa’ ayat 17 terdapat kalimat qaulan kariman yang bermakna perkataan yang mulia. Ayat ini sangat memelihara perasaan sehingga tidak menyakiti lawan bicara kita, khususnya mereka yang lebih tua dari kita.

Selanjutnya, dalam surah an-Nisaa ayat 5 terdapat kata qaulan ma’rufan (perkataan yang baik). Kebalikannya, perkataan yang baik harus kita ucapkan ketika kita berinteraksi dengan orang yang lebih rendah dari kita, seperti anak, pembantu dan bawahan.

Qaulan layyinan sebagaimana tersebut dalam surah Thaha ayat 44 adalah komunikasi yang harus dilakukan dengan perkataan yang lemah lembut. Ketika lawan bicara kita emosional dan egois, maka hendaknya kita tidak bersikap bak api melawan api. Tapi, lawanlah api dengan air.

Lalu ada pula qaulan balighan (perkataan yang jelas atau fasih), sebagaimana tercantum dalam surah an-Nisaa ayat 63. Dengan begitu, pesan sampai sebagaimana adanya, bukan sebagaimana kehendak hawa nafsunya. Dengan perkataan yang jelas, maka tertutuplah ruang-ruang fitnah.

Komunikasi dakwah juga harus dilakukan dengan menggunakan qaulan maysuran atau perkataan yang pantas (QS al-Israa: 28). Sebagai manusia, kita pernah berjanji dan mungkin tidak bisa ditunaikan karena segala keterbatasan. Maka berilah perkataan yang pantas untuk menghapus kekecewaan. Jangan justru mencari-cari alasan yang malah akan lebih menyakitkan.

Kata-kata yang kuat mencerminkan pribadi seseorang. Tak ada cara selain bersandar kepada Yang Maha Perkasa, Allah SWT.  Ustadz Hasan al-Banna rahimahullah  dikenal mempunyai kata-kata yang sangat kuat. “Jika ia berpidato, kata-katanya mengalir seolah-olah turun dari langit,” kata orang yang pernah menghadiri ceramahnya.

Sebaliknya, bagi mereka yang pandai berceramah dan singa mimbar, jagoan panggung tapi hanya melakukannya sebagai rekreasi intelektual, maka Allah SWT mengancam, “Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan,” (QS ash-Shaf: 3)

Tentu saja hal ini harus dipahami secara konstruktif. “Ashlih nafsaka wad’u ghairaka” (perbaiki dirimu dan ajaklah orang lain), begitu kaidahnya. Sifat ini hendaknya menjadi karakter seorang dai. Dengan demikian, diharapkan ia bisa menempatkan segala sesuatu pada tempatnya, menimbang persoalan dengan timbangan yang benar dan tidak memihak. Dalam bahasa dakwah, ini dikenal juga dengan istilah hikmah. Allah berfirman: “Allah menganugerahkan al-hikmah (kepahaman yang dalam tentang al-Qur’an dan as-Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah),” (QS al-Baqarah: 269).

Menurut Syekh Muhammad al-Ghazali, seorang cendekiawan Muslim asal Mesir, kecerdasan yang dimaksud di sini, bukan berarti seseorang harus jenius. Yang dituntut adalah kemampuan melihat suatu permasalahan apa adanya. Tidak menambah maupun mengurangi. Dengan cara pandang seperti ini, seorang juru dakwah dapat mendiagnosa sebuah persoalan dengan baik dan pada gilirannya dapat memberikan solusi. Kata-kata yang ia sampaikan pun menjadi tepat sasaran.

Dengan kemampuan seperti inilah Rasulullah menyampaikan nasihat  sesuai dengan latar belakang obyeknya. Suatu ketika beliau hanya mengatakan, “Janganlah kamu marah.” Dan Jariyah bin Qudamah, orang yang bertanya itu pun puas dengan jawaban beliau. Bahkan dalam riwayat Thabrani disebutkan, pahalanya surga, seperti yang beliau sabdakan, “Janganlah kamu marah, maka akan mendapat surga.” Suatu saat beliau hanya mengatakan, “Katakan, aku beriman kepada Allah. Lalu istiqamahlah.”

Singkatnya, mendekatlah pada Allah dan Anda akan menjadi pribadi yang kuat. Maka meluncurlah dari mulut Anda kata-kata yang menyelamatkan. Karena jihad yang utama adalah menyampaikan kebenaran di depan penguasa. Tanpa kedekatan dengan Allah SWT, mustahil hal ini terwujud. [Eman Mulyatman]

Co-paste from : Majalah Sabili —> click here

Permalink Tinggalkan sebuah Komentar

Rangkaian Serangan dan Penindasan Israel ke Masjidil Aqsha

November 17, 2009 at 7:24 am (JIHAD ZONE) (, , , , , , , )

jama’ah masjid dilarang masuk oleh polisi Zionis Israel

Al Jazeera Net

16 orang terluka dan lainya ditangkap dalam operasi Zionis pagi ini (28/9), menyusul bentrokan kelompok radikal Yahudi berusaha menyerbu Haram Al-Sharif bertepatann dengan hari “pengampunan”. Peristiwa ini mengingatkan kita pada serangkaian serangan terhadap al-Haram Al-Qudsi oleh Israel bersama kelompok radikal Yahudi sejak pendudukan tahun 1967 hingga hari ini. Yang paling anyar adalah serangan kelompok radikal Yahudi pada Ahad lalu (25/10) dibawa kawalan polisi Zionis Israel ke halaman masjid Al-Aqsha. Namun upaya itu dihadang oleh jama’ah masjid hingga menimbulkan 10 korban luka dan 15 lainnya ditangkap pihak Zionis Israel. Berikut rincian serangan dan penindasan tersebut:

Pada tahun 1967, setelah perang di bulan Juni, tentara Israel menduduki Tembok Barat dan menyita bagian dari Waqaf Masjid Al-Aqsa .

Mereka membongkar wilayah Magharibah dan menghancurkan 138 gedung, termasuk didalamnya sekolah favorit dan Al-Jami Buraq serta Masjid Magharibah. Kemudian berlanjut pada serangkaian serangan lainya.

Pada 9 Agustus 1969, seorang rabi di militer Zionis, Shlomo Goren masuk ke Al-Haram Al-Quds memimpin geng Yahudi yang berjumlah sekitar lima puluh orang untuk menunaikan “doa” di dalamnya.

Pada 21 Agustus 1969, orang Yahudi radikal berkewarganegaraan Australia bernama Michael Dennis Rohan membakar Masjid Al Aqsa, yang mengakibatkan kehancuran mimbar Salahuddin yang berusia lebih dari delapan ratus tahun serta langit-langit atapnya juga ikut terbakar.

Pada 2 November 1969 Yigal Alon, Wakil Perdana Menteri Israel dan para pembantunya memasuki Al-Haram Al-Quds.

Pada 11 Juli 1971 kelompok gerakan Betar yang terdiri dari 12 anak muda memasuki Masjid al-Aqsha dan melakukan ritual ibadah didalamnya.

Pada 22 Juli 1971 sekelompok gerakan Betar melakukan doa di Al-Haram Al-Quds.

Pada 14 Januari 1989, beberapa anggota Knesset melakukan tindakan provokatif dengan menggelar bacaan yang suka disebut “rahmat suci” di dalam Al-Aqsha dengan pengawalan ketat kepolisian Israel.

Pada 18 Oktober 1990, ekstremis Yahudi meletakkan batu pertama untuk pembangunan Haikal yang mereka klaim berada di areal Al-Haram Al-Quds. Sementara itu ribuan Palestina bangkit berupaya menghentikannya, hingga terjadinya bentrokan dan masuknya tentara Israel. Mereka menembaki warga yang menyebabkan 21 orang gugur syahid dan 150 lainya luka-luka.

Pada 28 September 2000, mantan perdana menteri Israel  yang saat itu pemimpin Partai Likud  Ariel Sharon, menyerbu Masjid Al-Aqsha Masjid dikawal puluhan orang bersenjata, hingga memicu meletusnya intifadah Al-Aqsa, yang menewaskan dan melukai ribuan warga Palestina.

Pada 23 Juli 2007, sekitar tiga ratus yahudi menyerbu Al-Aqsha dan melakukan ritual ibadah di dalamnya.

Pada 16 September 2008, kelompok Yahudi ekstremis menyerbu halaman Al-Aqsa Masjid dari Gerbang Magharibah.

Pada 9 Oktober 2008 sejumlah kelompok besar pemukim dan rabi serta politisi IsraelIsrael  melakukan aksi yahudisasi di wilayah Al-Ahram Syarif. dibawah penjagaan katat kepolisian

Pada 9 Februari 2009, ratusan wisatawan dan turis Israel yang mengenakan “pakaian seronok” memasuki Masjid Al-Aqsa.

Pada 11 Maret 2009, sekelompok orang yang terdiri dari tiga puluh ultra kanan Yahudi mengenakan pakaian yang tidak pantas menyerbu halaman Masjid Al-Aqsha untuk menggelar upacara keagamaan.

Pada 14 April 2009, puluhan pemukim Yahudi menyerbu halaman Al-Aqsha untuk melakukan ritual ibadah pada hari Paskah Yahudi.

Pada 24 September 2009, anggota unit “ahli bahan peledak” dalam kawalan kepolisian Israel menyerbu Masjid Al Aqsa dan jalan-jalan di dalamnya.

Pada 27 September 2009, terjadi bentrokan dengan polisi Israel dan kelompok Yahudi di dalam Haram al-Sharif dan di depan gerbangnya yang mengakibatkan 16 warga Palestina cidera dan lainya ditangkap.

Bentrokan itu terjadi setelah polisi Israel menyerbu halaman masjid dari gerbang Magharibah dan menembaki jama’ah shalat dengan peluru dan granat suara. Mereka berupaya membubarkan barisan kaum muslimin yang berjaga-jaga di gerbang Al-Aqsha untuk menghalau serangan kelompok radikal. (asy)

25 Oktober 2009, tentara Israel menyerang Al-Aqsha dengan menggunakan dalih untuk menangkap pemuda-pemuda palestina yang menyerang turis yang berkunjung ke Jerussalem.

Source : http://www.infopalestina.com/ms

 

Permalink 2 Komentar

Karena Wanita

November 11, 2009 at 3:33 am (AKHWAT) (, , , , , )

Kaum feminis bilang susah jadi wanita, lihat saja peraturan dibawah ini :

1. Wanita auratnya lebih susah dijaga (lebih banyak) dibanding lelaki.

2. Wanita perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya.

3. Wanita saksinya (apabila menjadi saksi) kurang berbanding lelaki.

4. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki.

5. Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak.

6. Wanita wajib taat kepada suaminya, sementara suami tak perlu taat pada isterinya.

7. Talak terletak di tangan suami dan bukan isteri.

8. Wanita kurang dalam beribadat karena adanya masalah haid dan nifas yang tak ada pada lelaki.

Itu sebabnya mereka tidak henti-hentinya berpromosi untuk “MEMERDEKAKAN WANITA”.

Pernahkah kita lihat sebaliknya (kenyataannya) ?

1. Benda yang mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan ditempat yang teraman dan terbaik. Sudah pasti intan permata tidak akan dibiar terserak bukan? Itulah bandingannya dengan seorang wanita.

2. Wanita perlu taat kepada suami, tetapi tahukah lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama daripada kepada bapaknya?

3. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki, tetapi tahukah harta itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya bahkan anaknya, sementara apabila lelaki menerima warisan,ia perlu/wajib juga menggunakan hartanya untuk ibunya,saudara perempuan,anak saudara laki-laki (jika saudaranya sudah meninggal),isteri dan anak-anak.

4. Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak,tetapi tahukah bahwa setiap saat dia didoakan oleh segala makhluk, malaikat dan seluruh makhluk ALLOH di muka bumi ini, dan tahukah jika ia mati karena melahirkan adalah syahid dan surga menantinya.

5. Di akhirat kelak, seorang lelaki akan dipertanggungjawabk an terhadap 4 wanita, yaitu : isterinya , ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya. Artinya, bagi seorang wanita tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki, yaitu : suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan saudara lelakinya.

6. Seorang wanita boleh memasuki pintu syurga melalui pintu surga yang mana saja yang disukainya, cukup dengan 4 syarat saja, yaitu :sembahyang 5 waktu, puasa di bulan Romadhon, taat kepada suaminya dan menjaga kehormatannya.

7. Seorang lelaki wajib berjihad fisabilillah, sementara bagi wanita jika taat akan suaminya, serta menunaikan tanggungjawabnya kepada ALLOH, maka ia akan turut menerima pahala setara seperti pahala orang pergi berjihad fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.

Masya ALLOH ! Demikian sayangnya ALLOH pada wanita…

Ingat firman Nya, bahwa mereka tidak akan berhenti melakukan segala upaya, sampai kita ikut / tunduk kepada cara-cara / peraturan buatan mereka. (emansipasi ala western)

Yakinlah, bahwa sebagai dzat yang Maha Pencipta, yang menciptakan kita, maka sudah pasti Ia yang Maha Tahu akan manusia, sehingga segala hukumnya / peraturannya, adalah YANG TERBAIK bagi manusia dibandingkan dengan segala peraturan/hukum buatan manusia.

Jagalah isterimu karena dia perhiasan, pakaian dan ladangmu, sebagaimana Rasulullah pernah mengajarkan agar kita (kaum lelaki) berbuat baik selalu terhadap isterimu.

Adalah sabda Rasululoh bahwa ketika kita memiliki dua atau lebih anak perempuan, mampu menjaga dan mengantarkannya menjadi muslimah yang baik, maka surga adalah jaminannya. (untuk anak laki2 berlaku kaidah yang berbeda).

Berbahagialah wahai para muslimah. Jangan risau hanya untuk apresiasi absurd dan semu di dunia ini. TUNAIKAN DAN TEGAKKAN KEWAJIBAN AGAMAMU, NISCAYA SURGA MENANTIMU.

Co-Paste from : AbahBrando [ http://brandorange.multiply.com/journal/item/28 ]

Permalink 4 Komentar

Kisah Pecandu dan Mujahidin

November 8, 2009 at 2:50 pm (Catatan Hidup) (, , , , , , , )

Kajian agama inilah yang akhirnya menguatkan saya. Bagaimana tidak, selama saya dipenjara, saya tertimpa masalah lainnya. Istri yang harusnya menjadi penjaga harta suaminya dan keluarga, ternyata menikah lagi. Kajian agama inilah yang akhirnya menguatkan saya. Bagaimana tidak, selama saya dipenjara, saya tertimpa masalah lainnya. Istri yang harusnya menjadi penjaga harta suaminya dan keluarga, ternyata menikah lagi.

 

Seorang pecandu ganja, akhirnya menemukan jalan terang setelah bertemu dengan mujahidin di dalam penjara.

Panggil saja saya Asep (bukan nama sebenarnya, red). Saya mantan pecandu ganja. Saya pernah terjerumus sebagai pengguna dan bandar ganja. Saya sudah menggunakan ganja sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) sekitar tahun 1981.

Saya menggunakan ganja karena tersesat di dalam pergaulan, bukan karena frustasi atau putus cinta. Saat itu, ganja sudah menjadi life style buat saya. Awalnya  saya menghisap ganja hanya sekadar ingin tahu bagaimana rasanya. Tapi ternyata, saya lama-lama jadi ketagihan. Tidak terasa, saya ketagihan sampai usia saya 30 tahun dan masuk penjara.

Pada mulanya ganja saya dapatkan dengan gratis. Kemudian, setelah ketagihan, saya jadi sering beli. Apalagi teman-teman saya juga banyak yang menjadi “setan”. Mereka selalu mempengaruhi saya untuk terus mengkonsumsi ganja.

Waktu saya SMP dulu, ganja masih terbilang sangat murah, karena masih terjangkau dengan uang jajan saya. Kalau saya ada uang, pasti akan beli. Harganya dulu sekitar lima ratus rupiah saja. Namun kalau sedang tidak punya uang jajan dan kepepet karena sudah sakaw, kadang uang untuk bayaran sekolah pun saya pakai untuk membeli ganja.

Selain menggunakan ganja, saya juga mengkonsumsi minuman keras. Orang tua saya pernah berpikir saya terkena kelainan jiwa gara-gara sering sakaw. Maklumlah, zaman dulu informasi tentang dampak akibat kecanduan obat-obat terlarang itu masih belum banyak. Saya pun sempat dibawa ke dokter. Dan untungnya, dokternya mengatakan saya normal.

Saya terus mengkonsumsi ganja sampai bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Ada sensasi tersendiri ketika saya menghisap asap laknat. Dan itulah yang membuat saya begitu “mencintai” ganja, sehingga tidak ingin kehilangan sensasinya. Ya, hanya ganja. Tidak ada “barang” yang lainnya.

Di bangku SMA, saya semakin “menggila”. Ditambah lagi saya satu tongkrongan dengan adik dari seorang artis layar lebar yang keluarganya memang terkenal kontroversial. Tapi saya tidak peduli dengan latar belakang keluarganya. Kami berkawan dekat, kemana-mana selalu berdua. Itu pun karena punya kepentingan yang sama, menghisap ganja.

Pakai ganjanya juga semakin sembarangan, tidak pakai dosis-dosisan. Kadang-kadang kita gantian belinya. Kalau saya punya uang, saya yang beli. Kalau kawan saya itu – sebut saja Budi – yang punya uang, maka dia yang belikan.

Hingga akhirnya, karena begitu kecanduan, saya pun tidak pernah menyelesaikan jenjang SMA saya. Saat kelas dua, saya berhenti sekolah. Saya jadi luntang-lantung, tidak pernah pulang. Hidup di jalanan, di pasar, di terminal, di stasiun, di mana-manalah.  Tiap hari kerjanya cuma mabuk, begadang, mabuk, begadang. Benar-benar tidak berguna sama sekali.

Tapi saya tidak sendiri. Saya selalu bersama-sama Budi. Bisa dibilang, Budi memang yang paling brutal di antara kawan-kawan saya. Tapi dia juga teman bisnis saya. Karena selain saya luntang-lantung di jalanan bareng Budi, saya juga membangun bisnis jual-beli ganja dengan dia.

Sakaw itu sungguh menyiksa. Kalau sedang kepingin tapi tidak ada barangnya, saya bisa jadi “menggila”. Parahnya, kadang saya sampai mencuri uang keluarga saya demi bisa menikmati barang laknat itu.

Karena sering sakaw itulah akhirnya membuat saya memutuskan untuk berbisnis ganja. Oleh karenanya, saya meminjam modal kepada Budi. Kita berdua jualan barang ini, sekaligus menjadi stockist untuk kebutuhan kita sendiri.

Saya juga sempat ngebandarin. Pasokannya semua dari Budi. Tapi kalau ditanya Budi dapat barangnya darimana, saya juga tidak tahu. Karena ternyata, jaringan narkoba itu tidak terbuka. Ia tertutup rapat. Saya sendiri tidak tahu ke atasnya itu ada siapa saja, saya tidak kenal.

Hingga akhirnya, tahun 2005 saya ditangkap, divonis lima tahun, dan dijebloskan ke Cipinang. Saya tertangkap karena kurir saya yang tertangkap mengadukan saya ke Polisi. Sialnya, narkoba itu tidak seperti kriminal biasa. Tidak bisa ditebus. Apalagi waktu itu kapolrinya Sutanto. Narkoba satu kilo pun disita.

Masuk sel, sudah seperti masuk hotel saja. Makan harus bayar. Ada juga yang nggak kuat bayar. Kalau tidak mau bayar, kadang dipukuli dan diperas. Untungnya teman saya banyak, jadinya saya tidak dipukuli. Saya satu sel nggak hanya dengan yang narkoba, tapi campuran. Ada yang kriminal juga.

Dan saya pikir, masuk Cipinang tidak akan menemukan “barang” ini. Ternyata perkiraan saya salah.  Saya kira masuk sana bisa berhenti mengkonsumsi ganja, ternyata di sana lebih parah. Peredaran narkoba di sana bisa dibilang lebih dahsyat.

Penjara, bagi saya, menjadi lembaga yang tidak mendidik. Sampai akhirnya saya kenalan dengan para mujahidin yang dipenjara. Saya dapat banyak kisah-kisah islami. Saya pun menimba ilmu kepada mereka. Banyak hal yang mengubah saya. Terutama ketika saya banyak melihat teman saya mati satu per satu di penjara.

Hampir tiap hari saya menyaksikan kawna-kawan saya meninggal karena HIV dan overdosis. Lama-kelamaan saya jadi ngeri sendiri. Kita merasa belum punya bekal akhirat, tapi sudah keburu dipanggil pulang. Pelan-pelan saya pun mulai ke masjid untuk terus menimba ilmu dengan para mujahidin itu.

Dorongan untuk menimba ilmu datang dari diri sendiri, tidak ada yang mengajak. Di sana saya diskusi dengan ustadz. Saya ingin belajar mengaji dengan dia. Biarpun dapatnya cuma sedikit, tapi saya sudah alhamdulillah. Sedikit demi sedikit, pintu hati saya mulai terbuka dan punya niat untuk berubah.

Mereka mungkin dianggap teroris. Seperti yang kita tahu, teroris itu di cap kasar dan radikal. Tapi nyatanya mereka tidak seperti itu. Mereka cuma benci saja dengan Amerika dan Yahudi. Tidak bisa disalahkan juga, karena yang jadi korbannya ya orang-orang kita juga (orang Islam, red).

Mereka orang-orang baik. Mereka kadang bikin komunitas sendiri, tapi untuk diskusi, mereka tergolong asyik bagi saya. Ilmunya saja yang saya ambil. Untuk urusan bom-mengebom, itu urusan dialah. Kita punya jalan masing-masing.

Ustadz yang ceramahnya paling berkesan buat saya adalah Ustadz Abu Bakar Ba’asyir. Saya ketemu ustadz Abu sekitar tahun 2005-2006-an, sebelum tahun 2006 dia dibebaskan. Waktu itu beliau masih  jadi napi di Cipinang. Beliau orangnya berkharisma. Beliau tidak mau dicium tangannya. Beliau juga tidak peduli kalau orang menganggapnya teroris.

Ustadz Abu selalu mengisi kajian tiap hari Rabu dan Jumat. Ustadz Abu sudah memberikan pencerahan sehingga saya bisa mendapat hidayah. Seperti oase di padang pasir, penjara tiba-tiba berubah menjadi pesantren bagi saya.

Kajian agama inilah yang akhirnya menguatkan saya. Bagaimana tidak, selama saya dipenjara, saya tertimpa masalah lainnya. Istri yang harusnya menjadi penjaga harta suaminya dan keluarga, ternyata menikah lagi. Padahal kami belum bercerai. Mungkin bisa dibilang istri saya melakukan praktik poliandri. Akibatnya, anak perempuan saya satu-satunya yang menjadi korban.

Untuk Siti-lah saya berjuang untuk berubah. Saya ingin benar-benar memperbaiki kesalahan saya dengan tidak menjadi bapak yang baik untuk Siti. Dan, begitu saya keluar penjara, alhamdulillah, saya pun bercerai dengan istri saya tersebut. Setelah disuruh memilih, akhirnya Siti memilih saya untuk mengasuhnya. Saat ini, saya mendambakan seorang istri shalihah untuk ibu dari anak saya. Semoga Allah mengabulkan doa saya. Amin.
Seperti dituturkan Asep pada Eman Mulyatman

Source : http://sabili.co.id/ –> click here

Permalink Tinggalkan sebuah Komentar

Hati-Hati dengan Foto mu Ukhti

Oktober 30, 2009 at 4:19 am (AKHWAT) (, , , )

Teknologi zaman sekarang begitu pesat perkembangan, semua bisa di rekayasa, mulai dari blog, friendster, twicker, facebook dll. Kita biasanya dengan mudah memasukan photo di dalam situs – situs tersebut. mungkin penggunaan photo di friendster, facebook, blog dll untuk mengetahui bagaimana face si empunya blog.

Tapi tidak semua di dunia internet sekarang “orang baik” , kadang kala ada orang iseng di sana, mulai dari menghack email, account friendster, facebook.

Begitu juga photo, dengan aplikasi photoshop kita dengan mudah mengganti muka seseorang dengan orang lain, contohnya afwan jiddan seorang akhwat di poto tidak berbusana, dan begitu juga seorang miyabi di edit menjadi berjilbab….

contohnya ini :

miyabimariaozawa

nah itulah photo hasil sotoshope

Jadi bagi yang akhwat harap hati – hati memasang photo di account anda, siapa tau suatu saat photo anda terpampang di situs dewasa.

Co-Paste : http://citraputra.wordpress.com/2009/10/15/alasan-kenapa-tidak-bole-memajang-foto-di-internet-for-akhwat/

____________________________________________________________

Dulu juga seingat saya di friendster akhwat-akhwat pernah dikerjain oleh akun yang bernama “PENCINTA AKHWAT”. Di akun tersebut (kalo masih ada) anda bisa temukan foto-foto akhwat dengan beragam pose. Headshotnya sendiri seorang akhwat berjilbab pink lebar dengan pose telunjuk di pipi. Si akhwat sampai memohon sama si pemilik akun untuk ga pake fotonya sebaga Headshot. Tapi si pemilik akun menjawab, “itu resiko anda. Kalo sudah berani upload foto di dunia maya, berarti anda sudah rela foto itu jadi konsumsi siapa saja.”

Dari kasus itupun ternyata masih banyak akhwat yang ga’ kapok nempelin fotonya di social network. Setauku kalau udah nempelin foto di social network gitu, alamat sudah susah ngelacaknya. Foto tersebar dimana-mana. Bahkan kadang kita ga’ tau kalo foto kita udah tersebar (pengalaman kalo yg ini). Saling ngeingetin aja deh. Watawashaubil haq watawashaubish shabr…

http://stonestalk.multiply.com/journal/item/6/Hati-Hati_dengan_Foto_mu_Ukhti?replies_read=26

Permalink Tinggalkan sebuah Komentar

Next page »